Tuesday, February 18, 2014

Sejarah Celana Chino


Celana chino yang sekarang marak beredar di kalangan kaum muda ternyata memiliki sejarah yang cukup unik. Celana trendy ini ternyata memiliki hubungan dengan peperangan zaman dahulu di Amerika Serikat.  Celana ini dulunya digunakan oleh tentara Inggris dan Amerika Serikat, tapi seiring berjalannya waktu, tentara Amerika Serikat lebih sering menggunakan celana ini. Untuk nama chino sendiri banyak sumber yang percaya bahwa kata “chino” berasal Spanyol yaitu merujuk pada kata “china”. Istilah “chino” ini mendeskripsikan asal dari bahan celana itu, yaitu katun dan memang celana ini didatangkan dari China. Istilah chino ini juga sering dikaitkan dengan bahasa Hindi, yaitu “khasis” di mana yang artinya “debu”, sebab celana itu berwarna seperti debu, yaitu coklat muda.






Dan  perlahan celana chino ini mulai dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat luas di Amerika. Variasi bentuk, desain, bahan, dan warna mulai dikembangkan. Dari yang dulunya berbahan katun, mulai secara perlahan mengalami perubahan pula ada yang menggunakan bahan katun sintetis, polyester, bahan anti noda dan sebagainya. Dalam perjalanannya pun warna chino juga mengalami perubahan, yang tadinya hanya berwarna coklat debu, kini mulai diproduksi menjadi warna warni.




Celana Kasual

Dalam menghadapi efek panas yang di timbulkan oleh global warming (pemanasan global), ternyata fashion world sudah menyiapkan beberapa pakaian yang siap untuk menghadapinya, salah satunya adalah celana chino. Jika dahulu kebanyakan orang (khususnya pria) hanya menggunakan celana ini disaat mereka merasa kepanasan atau ketika ingin beranjak keluar. Maka mulai sekarang, celana chino dapat di gunakan ketika kita berada di indoor dan juga dapat digunakan dalam menghadiri acara resmi/formal. Karena permintaan yang kian melonjak, banyak sekali sekarang celana chino yang terbuat dari kain katun sintetis, itu disebabkan karena untuk mendapatkan kain katun yang asli membutuhkan waktu yang cukup lama.
Warna original yang dimiliki oleh celana chino adalah warna coklat muda. Tapi semenjak celana ini memiliki banyak peminat, maka sejak itu pula para pakar fashion mulai menghadirkan chino dengan berbagai warna lainnya seperti hitam, coklat tua, biru, dan lain – lain.



Jas Kasual dan Formal

 Model jas pria yang ada di pasaran saat ini sangat beragam. Bila dulu model jas pria terlihat kaku dan memberi kesan "angkuh dan sombong" bagi para pemakainya, saat ini kita bisa menemukan model jas pria yang lebih trendy dan casual sehingga para eksekutif muda pun tidak akan tampak jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya. Ini terjadi karena banyak pria yang tidak lagi cuek dengan penampilan dan mereka lebih memperhatikan soal fashion dan gaya berbusana. walaupun pada dasarnya jas pria hanya dikenakan pada suasana resmi seperti ke kantor, resepsi pernikahan, dan pertemuan - pertemuan sosial, namun setiap pria harus bisa menentukan jenis dan model jas seperti apa yang pantas dikenakan pada setiap event yang berbeda.



Monday, February 17, 2014

Pakaian Kasual

Para pria pada dasarnya menyukai pakaian yang bersifat casual,tidak rumit, santai, rapi namun tetap terlihat elegan. Untuk style yang saat ini berkembang di masyarakat kita, lebih banyak mengacu kepada Korean Style maupun Japan Style, yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian. Untuk pakaian kasual pria, kedua style tadi  mengarah kepada pemilihan siluet ramping dengan padanan kaos dan rompi/jaket. Opsi lain yang bisa digunakan yaitu perpaduan antara kaos dan jaket semi blazer. Pemilihan ini dilakuakan agar si pria terlihat seksi namun juga tetap menonjolkan sisi elegannya.





Selain itu pula untuk pemilihan pakaian yang lainnya, dapat pula menggunakan opsi kaos yang kemudian dipadukan dengan rompi kasual. Atau dapat pula menggunakan opsi yang lainnya, yaitu perpaduan antara kemeja dengan rompi kasual. penggunaan rompi ini dimaksudkan agar si pemakai tampak 'sedikit' formal dan rapi namun tidak pula meninggalkan kesan kasual, elegan, dan dinamis. Rompi yang digunakan pun sebagian besar masih menganut alian slim fit.


 


Kemeja Kasual

Seperti beberapa baju kemeja pria konvensional yang memang ditawarkan dengan model yang itu-itu saja dari waktu ke waktu. Merk yang bertahan seperti ini biasanya merupakan merk lawas yang sudah memiliki penggemar setia. Artinya pelanggan mereka justru akan lari ke merk pesaing jika mereka mengubah desain yang terlanjur sudah tertanam di dalam hati. Jika kita berbicara tentang baju biasa, maka biasanya setahun ada dua kali update model terbaru. Namun kebanyakan kemeja yang ada di pasaran saat ini masih menggunakan format slim fit, yang masih dianggap tren bagi kebanyakan orang.



Model perpaduan antara warna gelap dan terang masih mendominasi di setiap desain yang diterapakan di kemeja yang banyak di pasarkan di masyarakat. warna ini membuat si pemakai terliahat lebih cerah dan elegan. ditambah dengan beberapa motif yang mendukung, kemeja ini akan menjadi pakaian yang apik dan stylish.